Rahasia Uang Dari BLog

BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)

BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL) - Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup.

Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
»»  Baca Selengkapnya

Jenis Sel Berdasarkan Keadaan Inti

Jenis Sel Berdasarkan Keadaan Inti - berikut ini akan dijelaskan beberapa macam sel berdasarkan keadaan Inti nya.
  • sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
  • sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100 mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
»»  Baca Selengkapnya

ANALISIS JARINGAN KERJA ( PERT DAN CPM )

ANALISIS JARINGAN  KERJA ( PERT DAN CPM ) - PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program), sedangkan CPM adalah singkatan dari Critical Path Method (metode jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik manajemen. Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.

Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.

CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha

mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.

Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas. Pengertian PERT dan CPM seperti yang dikemukakan oleh para ahli dikutipkan seperti berikut :

“Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan maupun konflik dan gangguan produksi, serta mengkoordinasikan dan mengsingkronisasikan berbagai bagian dari keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek. Sedangkan CPM adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang dipergunakan dalam proyek berdasarkan pada data biaya dari masa lampau (past cost data)”.

T. Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa : “PERT adalah suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks, yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya, sedangkan CPM adalah suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya seminimal mungkin” 
 
»»  Baca Selengkapnya

Muatan, Gaya dan Medan Listrik

Muatan, Gaya dan Medan Listrik - Suatu pengamatan dapat memperlihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tersebut mampu menarik sobekan-sobekan kertas. Ini menunjukkan bahwa gelas timbul muatan listrik. Salah satu sifat muatan listrik adalah adanya dua macam muatan yang menurut konvensi disebut muatan positif dan negatif. Interaksi antara muatan-muatan dapat dinyatakan sebagai berikut : “ Dua muatan yang sejenis ( kedua-duanya positif atau kedua-duanya negatif ) saling tolak menolak; sedangkan dua muatan yang tidak sejenis (yang satu positif dan yang lain negatif) akan saling tarik menarik ”. Pengamatan lain yaitu : benda yang bermuatan listrik; muatannya tersebar pada permukaan luar dari benda dan menyebarnya muatan listrik pada permukaan luar benda tidak sama rata. Pada permukaan yang runcing makin rapat muatannya. Selain dengan cara menggosok kain wool pada batang kaca tersebut, maka salah satu cara untuk membuat benda dapat dijadikan listrik adalah dengan cara INDUKSI.

GAYA DAN MEDAN LISTRIK
Listrik Statis adalah cabang dari fisika yang mempelajari tentang muatan-muatan listrik yang tidak bergerak (statis=diam), interaksi antar muatan listrik dan aspek-aspek yang ditimbulkan oleh muatan listrik.

Muatan Listrik ada dua macam yaitu muatan positip dan muatan negatip
Benda bermuatan positip jika kekurangan electron
Benda bermuatan negatip jika kelebihan electron
Benda tidak bermuatan listrik (netral) jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron
Satuan muatan listrik adalah coulomb ( C )

Muatan terkecil disebut muatan elementer (muatan sebuah electron) yang besarnya adalah

e = 1,6 x 10-19 coulomb

Muatan setiap benda selalu merupakan kelipatan bilangan bulat dari muatan elementer

q = n . e

Dimana :
q = muatan listrik suatu benda  (C)
n = bilangan bulat yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan electron dari jumlah proton
e = muatan elementer.

»»  Baca Selengkapnya

Graf Berbobot (Weighted Graph)

Graf Berbobot (Weighted Graph) - Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot). Bobot pada tiap sisi dapat berbeda – beda bergantung pada masalah yang dimodelkan dengan graf. Bobot dapat menyatakan jarak antara dua buah kota, biaya perjalanan antara dua buah kota, waktu tempuh pesan (message) dari sebuah simpul komunikasi ke simpul komunikasi lain ( dalam jaringan computer), ongkos produksi, dan sebagainya. ”( Munir, 2009 : 376)
 
Contoh Graf Berbobot

»»  Baca Selengkapnya

Kajian Tentang Penelitian dan Statistik

Penelitian dan Statistik - Penelitian dilakukan dengan cara ilmiah, sehingga langkah-langkahnya sistematis. Penelitian dimulai dengan adanya masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh peneliti melalui penelitian. Supaya arah penelitian menjadi lebih jelas maka peneliti perlu berteori sesuai dengan lingkup permasalahan. Dengan berteori itu maka peneliti dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Jawaban terhadap permasalahan yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Jadi hipotesis penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawabannya baru menggunakan teori.

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis) itu maka peneliti dilakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Karena obyek dari populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi itu haruslah sampel yang representatif (mewakili). Untuk keperluan ini maka diperlukan teknik statistik untuk menentukan jumlah sampel.

Data yang telah dikumpul oleh peneliti dari populasi atau sampel yang ditetapkan selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data. Dengan demikian gambaran data menjadi lebih jelas baik bagi peneliti sendiri maupun oleh orang lain yang berminat untuk mengetahui. Untuk keperluan penyajian data ini, maka diperlukan teknik statistik, yaitu statistik deskriptif.

Kegiatan penelitian selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan terutama untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Ciri khas adanya pengujian hipotesis statistik adalah adanya taraf kesalahan yang ditetapkan, atau taraf signifikansi. Setelah analisis data dilakukan, peneliti data mengambil keputuan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. (Sugiono, 2009: 17) 
 
»»  Baca Selengkapnya

Method of successive interval (MSI)

Method of successive interval (MSI) - Sering kali data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang berskala ordinal (misalnya likert’s) sehingga tidak langsung dapat dianalisis dengan menggunakan statistik parametik, seperti regresi atau analisis jalur. Oleh karena itu, data ordinal tersebut harus ditransformasi terlebih dahulu dengan menggunakan method of successive interval (MSI). (Suliyanto, 2005). 

Langkah-langkah mentransformasikan data ordinal menjadi data interval menurut Suliyanto (2005) adalah sebagai berikut 

1. Membuat frekuensi dari tiap butir jawaban masing-masing kategori.

2. Membuat proporsi dengan cara membagi frekuensi dari setiap butir jawaban dengan seluruh responden.

3. Membuat proporsi kumulatif

4. Tentukan nilai Z untuk setiap butir jawaban berdasarkan nilai frekuensi kumulatif yang telah diperoleh dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Diasumsikan bahwa kumulatif (PK) menyebar dengan mengikuti sebaran normal baku (Z)
b. Jika nilai proporsi kumulatif (PK) lebih dari 0.5, maka digunakan nilai PK = 1 – PK

5. Menghitung nilai skala (scala value) dengan rumus:




6. Mentransformasikan nilai skala (scale value) menjadi skala interval, yaitu dengan menambah nilai skala (scala value) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) dibubah menjadi sama dengan satu (=1).
»»  Baca Selengkapnya

Koefisien determinasi dan koefisien korelasi

Koefisien determinasi dan koefisien korelasi - Koefisien determinasi sederhana (R2adalah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variansi variabel dependen, dengan 0 < R2 < 1.

Sedangkan koefisien korelasi sederhana (r) merupakan akar dari koefisien determinasi. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbulkan dengan huruf “r”. Besarnya koefisien korelasi akan berkisar antara -1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu) :

Keterangan :
+ menunjukkan korelasi positif
- menunjukkan korelasi negatif
0 menunjukkan tidak adanya hubungan

Apabila koefisien korelasi mendekati + 1 atau – 1, berarti hubungan antarvariabel tersebut semakin kuat. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati angka 0, berarti hubungan antarvariabel tersebut semakin lemah. Dengan kata lain, besarnya nilai korelasi bersifat absolut, sedangkan tanda “ + “ atau “–“ hanya menunjukkan arah hubungan saja.

Untuk menganalisis keterkaitan antarvariabel, perlu diukur besarnya nilai koefisien korelasi. Untuk data yang berjenis interval dan rasio digunakan analisis korelasi product moment (r). (Suliyanto, 2005).


»»  Baca Selengkapnya
Rahasia Uang Dari BLog